Minggu, 04 Juni 2017

Pesona Gedung Kesenian Ir. Soekarno ( Twin Tower ) Negara


Camera : Canon EOS 1200D
Aperture : f/3.5
Shutter speed : 1/250
ISO : 1600
Canon EOS 1200D
Aperture : f/3.5Shutter speed : 1/200 ISO : 6400
Gedung Kesenian Ir. Soekarno atau yang lebih biasa dikenal sebagai Twin Tower Negara oleh seluruh masyarakat Jembrana , terletak di pinggir jalan utama Denpasar-Gilimanuk.  Tempat ini berada tepat di depan Taman Kota Negara yang disebut Taman Pecangakan. Twin Tower ini sangat mudah dikenali karena terdapat sebuah tulisan “GEDUNG KESENIAN Ir. SOEKARNO” dibagian depan. Selain itu, tempat ini dikelilingi oleh kolam yang sangat luas sehingga akan mencolok bagi siapapun yang melewatinya. Pada awalnya pemerintah membangun tempat ini sebagai tempat rekreasi bagi masyarakat Jembrana, namun lama-kelamaan keberadaan tempat ini semakin berkembang dan memiliki banyak fungsi lainnya. Twin Tower Negara kini menjadi salah satu ikon Kota Negara yang paling menonjol dan dikenal oleh masyarakat luar. Keberadaan tempat ini sangat diapresiasi oleh seluruh masyarakat yang ada di Jembrana.

Camera : Canon EOS 1200D
Aperture : f/10
Shutter speed : 1/200
ISO : 400
Gedung yang berdiri ini merupakan salah satu gedung kembar yang ada di kawasan Twin Tower Negara. Gedung kembar inilah yang menjadi alasan mengapa masyarakat menyebut tempat ini Twin Tower Negara. Awalnya gedung ini akan dibangun setinggi 116 meter, satu meter lebih tinggi dari Monumen Nasional Jakarta. Namun karena adanya ketentuan tentang standar ketinggian pembangunan gedung, akhirnya gedung kembar ini hanya dibangun 2 lantai. Di lantai 1 terdapat sebuah ruang Perpustakaan dan Arsip Daerah serta ruangan sebagai  Pusat Oleh-oleh Jembrana.  
Di lantai 2 terdapat sebuah ruangan seminar dan ruang olahraga yang biasa dimanfaatkan untuk bermain tenis. Ruangan-ruangan di gedung ini diberdayakan dan dimanfaatkan dengan baik oleh Pemerintah serta masyarakat.



Camera : Canon EOS 1200D
Aperture : f/3.5
Shutter speed : 1/200
ISO : 1600
Di lantai pertama tepatnya di depan ruang Perpustakaan dan Arsip Daerah, disediakan beberapa almari yang berisi beberapa buku bacaan. Berbagai jenis buku disediakan , seperti  buku cerita anak, pengetahuan umum atau keagamaan. Buku-buku tersebut sengaja diletakkan di luar perpustakaan guna menarik minat pengunjung yang datang ke tempat ini untuk membaca. Jika sudah tertarik dengan beberapa judul yang ada diluar perpustakaan, mereka pasti akan mengunjungi ke dalam ruang perpustakaan untuk mendapatkan koleksi buku yang lebih banyak lagi.





Camera : Canon EOS 1200D
Aperture : f/14
Shutter speed : 1/250
ISO : 800
Kebersihan taman di kawasan Twin Tower Negara menjadi salah satu perhatian pemerintah karena tempat ini merupakan salah satu ikon Kota Negara yang menjadi daya tarik dan tempat rekreasi bagi masyarakatnya. Tanaman besar dan kecil ditata dan dirawat sedemikian rupa sehingga tetap cantik dipandang mata. Hijaunya pepohonan jenis palem yang berbaris rapi di sekeliling kawasan ini dapat menyejukkan mata pengunjung walaupun tempat ini berada tepat di pusat kota Negara. Tidak hanya pemerintah, kebersihan dan keindahan tempat ini juga merupakan tanggungjawab seluruh masyarakat yang datang dan berkunjung ke tempat ini.




Camera : Canon EOS 1200D
Aperture : f/10
Shutter speed : 1/250
ISO : 800
Sekilas dari foto ini kita bisa melihat beberapa orang yang berada di salah satu sudut kawasan Twin Tower Negara. Terlihat beberapa ibu-ibu sedang berjalan-jalan. Namun jika diperhatikan lagi, terdapat seorang laki-laki yang sedang menyapu. Ia adalah salah satu dari sekian banyak petugas kebersihan yang ditugaskan oleh pemerintah untuk membersihkan kawasan ini. Dengan membawa sebuah sapu lidi dan tempat sampah ia berkeliling membersihkan kawasan Twin Tower Negara.






Camera : Canon EOS 1200D
Aperture : f/7.1
Shutter speed : 1/250
ISO : 800
Salah satu petugas yang menjaga kebersihan kolam Twin Tower Negara. Petugas ini rutin datang ke tempat ini untuk membersihkan dedaunan yang jatuh ke kolam atau sisa-sisa kulit makanan atau minuman yang terkadang sengaja dibuang oleh para pengunjung yang tidak bertanggungjawab. Dengan tongkat kayu yang memiliki panjang tidak seberapa , ia menjaring sampah yang mengapung d sekitar kolam dan mengumpulkannya di atas kemudian dibersihkan. Tempat-tempat sampah sebenarnya sudah disediakan di beberapa titik kawasan Twin Tower Negara, namun masih saja ada beberapa orang yang tidak memperhatikan. Masyarakat seharusnya sadar dan lebih bertanggungjawab lagi dengan prilaku membuang sampah sembarangan, apalagi tempat ini merupakan salah satu daya tarik bagi Kota Negara. Menjaga kebersihan kawasan adalah tanggungjawab bersama.


Camera : Canon EOS 1200D
Aperture : f/9
Shutter speed : 1/200
ISO : 800
Di setiap sudut dari Twin Tower Negara, pengunjung akan menemukan sebuah tempat duduk yang berbetuk lingkaran dengan pohon besar di tengahnya. Pengunjung yang datang biasa beristirahat di tempat ini karena tempatnya yang teduh dan dari sini pengunjung bisa melihat seluruh kawasan Twin Tower Negara.









Camera : Canon EOS 1200D
Aperture : f/10
Shutter speed : 1/200
ISO : 200
Panggung terbuka terletak tepat di tengah kawasan Twin Tower Negara. Dari pintu masuk , pengunjung akan langsung bisa melihat sebuah panggung karena letaknya memang tepat di depan jalan untuk memasuki Twin Tower Negara. Berbagai pertunjukkan sering diadakan di atas panggung ini, dari kegiatan-kegiatan sekolah, kegiatan pemerintahan ataupun kegiatan yang diadakan dari pihak luar lainnya. Segala bentuk pertunjukkan dipusatkan untuk diadakan di panggung ini agar masyarakat sekitar bisa menikmatinya juga. Di depan panggung dibuatkan kolam kecil dengan lebar sekitar 2 meter. Ornament yang menghiasi tiang-tiang panggung sering divariasikan sesuai kegiatan yang sedang berlangsung. Keberadaan panggung terbuka ini sangatlah berguna bagi masyarakat. 


Camera : Canon EOS 1200D
Aperture : f/5.6
Shutter speed : 1/200
ISO : 800
Taman bermain bagi anak disediakan di bagian belakang dari Twin Tower Negara. Di taman bermain ini terdapat berbagai jenis alat permainan anak seperti rumah terowongan, perosotan, ayunan dan lainnya. Para orang tua suka mengajak anaknya untuk bermain di tempat ini, karena selain tempatnya yang teduh dan menyenangkan bagi anak, orang tua dapat dengan mudah mengawasi anak-anak mereka. Fasilitas yang cukup lengkap seperti tersedianya toilet serta tersedianya kantin yang dekat taman bermain ini menambah minat pengunjung khususnya para orang tua untuk membawa anak-anak mereka bermain disini.





Camera : Canon EOS 1200D
Aperture : f/6.3
Shutter speed : 1/200
ISO : 400
Di salah satu dinding  yang ada di bagian bawah jogging track , tepatnya di dinding bagian Utara, pengunjung bisa melihat seni lukis dinding yang biasa disebut “mural”. Seni mural ini dibuat oleh kelompok siswa yang merupakan perwakilan dari beberapa sekolah yang ada di Jembrana pada salah satu event lomba seni mural yang pernah diselenggarakan beberapa waktu yang lalu. Dinding yang tadinya biasa-biasa saja kini terlihat semakin menarik dengan adanya seni lukis mural yang menghiasi dinding-dinding tersebut.






Camera : Canon EOS 1200D
Aperture : f/10
Shutter speed : 1/200
ISO : 200
Selain seni mural, terdapat barisan meja dan tempat duduk di area bawah dari Twin Tower Negara. Tempat ini biasanya digunakan oleh pengunjung untuk bersantai dan mengobrol bersama teman-teman atau orang terdekatnya sambil membawa camilan sembari menikmati pemandangan bawah dari kawasan Twin Tower Negara. Untuk mencapai tempat ini, pengunjung harus menuruni tangga besi kecil yang telah disediakan. Lokasinya yang berada di bawah ternyata tidak mengurangi minat pengunjung untuk datang ke lokasi ini, bahkan terkesan lebih tenang berada di area bawah. Sambil bersantai kita juga bisa melihat secara lebih dekat beberapa ikan-ikan kecil yang biasanya muncul di pinggiran kolam buatan tersebut. 




Camera : Canon EOS 1200D
Aperture : f/5.6
Shutter speed : 1/200
ISO : 1600

Kegiatan olahraga jogging di kawasan Twin Tower Negara akan sangat sering dijumpai pada saat pagi maupun sore hari. Foto pada gambar diambil pada waktu sore saat cuaca agak mendung. Meskipun begitu, masyarakat tetap ramai datang dan ber-jogging-ria di seputar kawasan ini. Track untuk jogging memang sudah disediakan di area luar Twin Tower Negara. Anak-anak usia remaja hingga orang tua pun sering datang ke tempat ini untuk melemaskan otot-otot mereka dengan melakukan jogging atau sekedar berjalan mengelilingi area ini sambil menikmati indahnya suasana di Twin Tower Negara.



Camera : Canon EOS 1200D
Aperture : f/10
Shutter speed : 1/250
ISO : 1600
Selain jogging, pengunjung Twin Tower Negara bisa melakukan berbagai kegiatan olahraga lain karena di bagian luar sebelah Timur dari Twin Tower ini sudah dipasang beberapa alat olahraga. Alat-alat ini banyak jenisnya dan memiliki fungsinya masing-masing. Terdapat sekitar 11 jenis alat olahraga yang ada di tempat ini. Ada yang berguna untuk mengencangkan otot lengan, paha, betis dan lainnya. Pengunjung bisa memakai alat olahraga ini secara gratis. Jika pengunjung sedang ramai biasanya mereka akan menunggu giliran untuk bergantian memakai alat olahraga yang ada. Dengan adanya alat-alat olahraga ini ternyata berpengaruh pada peningkatan jumlah masyarakat yang datang untuk berolahraga di Twin Tower Negara.



Camera : Canon EOS 1200D
Aperture : f/3.5
Shutter speed : 1/250
ISO : 1600
Lapangan skateboard Twin Tower Negara. Lapangan ini belum lama dibangun oleh pemerintah karena sepertinya pemerintah setempat mulai menyadari bahwa anak-anak muda di Kota Negara ini memiliki kegemaran dan potensi dalam permainan skateboard. Sebelum adanya lapangan skateboard ini, beberapa kelompok remaja sering menyalurkan hobi positif mereka dalam bermain skateboard di kawasan sekitar kantor Pemerintah Daerah Jembrana , karena memang disana terdapat jalan aspal yang cukup sepi oleh kendaraan. Semenjak lapangan ini dibuat, kelompok-kelompok skateboarder tersebut sering berlatih di tempat ini pada hari-hari tertentu sesuai jadwal yang mereka tentukan. Keberadaan lapangan skateboard ini sangat berguna bagi mereka. 



Camera : Canon EOS 1200D
Aperture : f/5
Shutter speed : 1/250
ISO : 1600
Melompat dengan indah diatas papan skateboard, hal inilah yang berusaha dilatih oleh anak laki-laki yang terlihat pada gambar. Berkali-kali sudah ia berusaha untuk melompat dan memperbaiki gerakannya yang kurang lincah. Perkara jatuh dari atas papan skateboard bukan hal perlu ditakutkan lagi, karna impiannya adalah menjadi seorang Pro-Skater. Maka dari itu ia terus melatih kemampuannya dalam melakukan berbagai trik bermain skateboard di lapangan skateboard yang telah disediakan pemerintah yang berada di area Twin Tower Negara. 



Camera : Canon EOS 1200D
Aperture : f/5.6
Shutter speed : 1/250
ISO : 6400
Memancing ikan di kawasan sekitar Twin Tower Negara memang menyenangkan karena tempatnya bersih, nyaman, dan memiliki pemandangan yang dapat menyejukkan mata. Jika biasanya memancing hanya dilakukan oleh kaum pria saja, ditempat ini pengunjung bisa menemukan pemandangan yang berbeda seperti terlihat pada gambar. Memancing bersama keluarga atau dengan pasangan adalah hal yang bisa pengunjung temui di tempat ini. Di sekeliling area Twin Tower Negara memang terdapat kolam buatan dengan kedalaman kurang lebih 2 meter, di kolam ini terdapat jenis ikan air tawar seperti mujair dan lainnya. Ikan-ikan tersebut awalnya berasal dari benih ikan yang sengaja ditebar oleh pemerintah dan lama-kelamaan berkembang biak di kolam ini. Pada hari-hari tertentu diadakan lomba memancing di kolam Twin Tower Negara ini. Selain sebagai kolam pancing, ternyata kolam ini juga difungsikan sebagai penanggulangan banjir di area kota saat musim penghujan tiba.



Camera : Canon EOS 1200D
Aperture : f/10
Shutter speed : 1/200
ISO : 200
Persiapan pertunjukkan di panggung terbuka Twin Tower Negara. Inilah kegiatan yang rutin dilakukan oleh para panitia penyelenggara sebelum mengadakan pertunjukkan. Pertunjukkan di tempat ini lebih sering diadakan pada malam hari, sehingga persiapan seperti kursi-kursi, tenda atau ornament untuk mendukung pertunjukkan bisa disiapkan pada siang harinya.








Camera : Canon EOS 1200D
Aperture : f/5.6
Shutter speed : 1/40
ISO : 3200
Kesenian musik khas Jembrana yaitu “Jegog” menjadi salah satu bentuk pertunjukkan yang di tampilkan di panggung terbuka Twin Tower Negara. Mereka merupakan perwakilan ‘Sekaa Jegog’ dari salah satu desa yang ada di Kabupaten Jembrana. Tidak hanya kesenian Jegog, terkadang juga disediakan pertunjukkan lainnya seperti konser musik modern, tarian, wayang dan lainnya sesuai jadwal yang telah disusun panitia penyelenggara.  Pertunjukkan biasanya dilakukan hari Sabtu malam, waktu yang tepat untuk menghabiskan waktu bersama keluarga atau orang terdekat. Pemerintah memang sudah menjadwalkan untuk selalu memberikan hiburan rakyat yang diadakan setiap Sabtu malam dengan Dinas Kebudayaan sebagai pihak yang bertanggungjawab dalam penyelenggaraan kegiatan. Selain untuk memberikan hiburan kepada masyarakat, kegiatan ini juga memberdayakan keberadaan panggung terbuka di tengah kawasan Twin Tower Negara. 




Camera : Canon EOS 1200D
Aperture : f/3.5
Shutter speed : 1/25
ISO : 6400
Antusiasme tinggi dari masyarakat Jembrana untuk melihat pertunjukkan yang diselenggarakan di panggung terbuka Twin Tower Negara. Dengan rapi mereka duduk di depan panggung bersama dengan keluarga, teman atau pasangannya ketika pertunjukkan sudah dimulai. Sambil membawa bekal makanan ringan , mereka menyaksikan pertunjukkan yang ada. Di bagian tengah yang beratapkan tenda adalah tempat bagi para pejabat daerah seperti Bupati atau tamu kehormatan lainnya. 






Camera : Canon EOS 1200D
Aperture : f/5
Shutter speed : 1/200
ISO : 6400
Deretan Pedagang Kaki Lima (PKL) di sepanjang jalan sebelah Barat Twin Tower Negara mulai berjualan dari sore hingga malam hari. Pemerintah memang sudah mengijinkan mereka untuk berjualan di tempat ini, dengan aturan mereka hanya bisa menggunakan satu sisi jalan agar kendaraan lain masih bisa melintasi jalan tersebut. Makanan yang mereka jualpun beragam, mulai dari makanan dan minuman ringan, gorengan, jagung bakar, nasi jingo dan lainnya. Saat malam hari, satu per satu anak muda mulai datang ke tempat ini bersama teman-temannya untuk sekedar ‘nongkrong’ dan membeli makanan yang tersedia. Walaupun tempat ini biasanya diramaikan oleh kaula muda, ketertiban dan keamanannya masih terjaga, terutama karena di setiap ujung jalan terdapat pos jaga Polisi yang selalu siap memantau 24 jam. 



---Terimakasih Sudah Berkunjung---
^_^






Selasa, 02 Mei 2017

JAP : Eks Pelabuhan Buleleng

-1-
Eks Pelabuhan Buleleng



Camera model : Canon EOS 1200D
Shutter speed : 1/2s
Aperture : f/22
ISO : 100

Eks Pelabuhan Buleleng, dulunya menjadi pusat pelayaran penting karena memiliki dermaga terbesar di Pulau Bali. Tempat ini terletak di bagian utara dari Kota Singaraja . Ditengah kawasan ini terlihat sebuah patung yang menjulang tinggi dan memegang sebuah bambu runcing dengan Bendera Merah Putih sambil menunjuk kearah lautan. Patung ini merupakan sebuah tugu peringatan perlawanan masyarakat sekitar dalam melawan pemerintahan Belanda pada jaman dahulu, yang dibangun pemerintah pada tahun 1987.

Selain pemandangan yang indah, pantai ini memiliki ombak yang tenang. Jika kita perhatikan, nampak di kejauhan beberapa orang sedang asyik bermain air di pinggiran pantai. Melayangkan pandangan ke laut lepas akan membuat pikiran kita lebih bebas. Tempat ini sangat bagus untuk berekreasi bersama orang-orang tersayang, baik untuk melepaskan penat akibat padatnya aktivitas harian atau sekedar berjalan-jalan menikmati hangatnya sinar matahari sambil melihat matahari terbenam.


-2-
Restoran Apung


Camera model : Canon EOS 1200D
Shutter speed : 1s
Aperture : f/22
ISO : 100

Restoran apung berada di tengah laut Eks Pelabuhan Buleleng. Restoran ini menjual berbagai jenis seafood dan kuliner lainnya dengan harga terjangkau. Menikmati sunset dari atas restoran yang memiliki view langsung ke laut lepas sambil bersantap manikmati menu-menu andalan di restoran apung ini pastilah sangat menyenangkan. Sebelum mencapai restoran , pengunjung harus melewati sebuah jembatan yang tidak terlalu lebar. Di jembatan itulah biasanya pengunjung ber-selfie-ria, terkadang juga ada beberapa orang yang memancing dari atas jembatan tersebut. Pada waktu tertentu, biasanya saat pengunjung dari luar pulau maupun luar negeri datang ke tempat ini,  beberapa anak yang merupakan penduduk sekitar melakukan aksi melompat dari atas jembatan untuk mengambil koin yang sengaja dilemparkan ke laut oleh para pengunjung. Aksi yang cukup berbahaya sebenarnya, namun anak-anak tersebut sudah biasa melakukannya bahkan sampai berulang kali.


-3-
Klenteng Ling Gwan Kiong


Camera model : Canon EOS 1200D
Shutter speed : 1/160s
Aperture : f/11
ISO : 200

Dijuluki sebagai Pulau Seribu Pura, karena memang ada banyak sekali Pura  sebagai tempat ibadah bagi umat Hindu yang ada di Bali. Namun, di Bali juga ada beberapa tempat ibadah bagi umat lain karena saat ini penduduk Bali berasal dari berbagai suku bangsa dengan keyakinan yang berbeda-beda pula. Salah satunya adalah Klenteng Ling Gwan Kiong yang terletak di Kota Singaraja. Tempatnya berdampingan dengan Eks Pelabuhan Buleleng. Jika kita menoleh kearah Barat dari pintu masuk Eks Pelabuhan Buleleng, maka akan terlihat sebuah bangunan dengan warna cerah yang sangat mencolok. Klenteng ini merupakan tempat ibadah bagi Tri Darma yaitu Tao, Budha dan Kong Hu cu. Dengan warna merah yang sangat mencolok, ditambah desain bangunannya yang unik dan menarik dengan banyaknya ornamen, membuat klenteng ini menjadi salah satu daya tarik pengunjung Eks Pelabuhan yang tidak melakukan peribadatan di klenteng ini sebagai objek untuk berfoto. 


-4-
Mancing Mania


Camera model : Canon EOS 1200D
Shutter speed : 1/160s
Aperture : f/14
ISO : 100

Para penggemar mancing pasti menjadikan Eks Pelabuhan Buleleng menjadi salah satu spot tujuan mereka. Jika datang kesini, pasti ada saja kita melihat beberapa orang yang memancing. Seperti yang terlihat, foto ini diambil pada siang hari saat cuaca sedang panas. Namun mereka tidak peduli, dengan sabar mereka menunggu kail pancingnya bergerak, tanda ada ikan yang memakan umpannya. Meski tidak selalu mendapat ikan, mereka tidak jera untuk datang dan memancing lagi.


-5-
Kalau bukan aku, siapa lagi ?


Camera model : Canon EOS 1200D
Shutter speed : 1/160s
Aperture : f/8
ISO : 400

Mungkin kalimat judul diatas adalah kalimat yang ada di benak anak laki-laki yang ada pada foto. Sudah menjadi kewajiban seorang anak untuk membantu orangtuanya. Dengan semangat, anak laki-laki itu membantu ayahnya merapikan kembali jala yang telah digunakan untuk menjaring ikan. Tidak ada kata malu ataupun gengsi, pekerjaan ayahnya adalah pekerjaan yang halal. Di kawasan Ex. Pelabuhan Buleleng ini, salah satu mata pencaharian yang menjadi andalan penduduk sekitar untuk menyambung hidupnya adalah menjadi seorang nelayan. Menebar jala pada waktu pagi dan mengambilnya kembali pada sore hari. Semangat mereka dalam bekerja keras mencari nafkah patut mendapat acungan jempol. Walaupun kadang terlihat hasil tangkapan ikan mereka tidak seberapa, tidak mengurangi semangat mereka untuk tetap bekerja mencari ikan agar kehidupan keluarganya dapat terus berjalan.


-5-
Bahagia itu sederhana


Camera model : Canon EOS 1200D
Shutter speed : 1/200s
Aperture : f/5.6
ISO : 800

Tidak harus membayar mahal untuk dapat bersenang-senang bermain sepak bola bersama teman-teman. Terbukti, para remaja laki-laki yang tinggal di sekitaran kawasan Eks Pelabuhan Buleleng ini dapat menikmati keseruan mereka saat bermain bola di pinggiran pantai. Kayu kecil yang dicucukkan ke dalam pasir menjadi gawang mereka. Para pengunjung lainnya yang sedang mandi di pantai dapat sekaligus menonton aksi mereka bermain bola. Sebuah kesederhanaan yang pastinya akan menjadi kenangan yang indah saat mereka tua nanti.

JAP : Taman Kota Singaraja

-1-

Camera model : Canon EOS 1200D
Shutter speed : 1/160s
Aperture : f/16
ISO : 400

Taman Kota Singaraja atau yang biasa disebut ‘tamkot’ oleh para penduduk Singaraja terletak di Jalan Ngurah Rai. Sebelum menjadi taman kota, tempat ini dulunya adalah sebuah lapangan sepak bola. Namun, karna kurangnya aktivitas akhirnya lapangan tersebut dialih fungsikan menjadi sebuah taman yang hijau nan asri. Rumput dan pepohonan dirawat dengan baik sehingga menimbulkan rasa nyaman bagi masyarakat yang datang berkunjung. Di pinggir lapangan hijau dibuatkan sebuah jogging track. Pada pagi dan sore hari biasanya taman ini akan dipenuhi oleh masyarakat yang berolahraga, atau sekedar berjalan-jalan. Jika merasa lapar, kita tidak perlu repot mencari pedagang makanan karena di bagian Utara dan Barat taman ini telah disediakan pasar kuliner yang menjual berbagai jenis makanan.

Dari sore hingga malam hari, terutama saat akhir pekan biasanya taman ini akan dipadati oleh masyarakat yang mengajak serta keluarga mereka, teman-teman atau pasangannya. Mereka akan membuat kumpulan kelompok-kelompok kecil dari pinggir hingga tengah lapangan. Tidak perlu pergi ke tempat yang jauh untuk menyegarkan pikiran sejenak, cukup datangi tempat ini dan nikmati suasananya.


-2-

Camera model : Canon EOS 1200D
Shutter speed : 1/160s
Aperture : f/8
ISO : 400

Siang hari merupakan waktu yang sangat tepat untuk beristirahat sejenak, menikmati sejuknya udara sambil duduk santai di bawah pohon yang rindang. Seperti halnya seorang bapak berkacamata hitam yang tampak dalam foto. Beliau terlihat sangat menikmati waktu bersantainya sambil duduk di pinggiran kolam kawasan Taman Kota Singaraja. Pepohonan besar terlihat di beberapa sudut yang berfungsi sebagai peneduh. Kawasan ini sudah ditata sedemikian rupa oleh pemerintah supaya dapat menjadi tempat beristirahat yang nyaman bagi masyarakat.


-3-

Camera model : Canon EOS 1200D
Shutter speed : 1/160s
Aperture : f/16
ISO : 400

Terdapat sebuah bangunan terbuka yang menghadap ke Timur di dalam kawasan Taman Kota Singaraja. Bangunan  ini merupakan bangunan yang multifungsi, seperti jika ada acara tertentu seperti acara pemerintahan atau acara hiburan. Untuk acara pemerintahan, seperti contoh upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional , bangunan ini akan berfungsi sebagai tempat duduk para undangan. Disamping itu, jika tidak ada acara khusus, masyarakat juga sering memanfaatkannya sebagai tempat untuk duduk-duduk, belajar kelompok, berlatih senam atau tarian dan kegiatan lainnya. Di salah satu ruangan pada bangunan tersebut juga terdapat sebuah televise berukuran cukup besar yang disediakan bagi masyarakat untuk berkumpul dan menonton bersama sehingga mempererat tali kerukunan antarwarga sekitar.


-4-

Camera model : Canon EOS 1200D
Shutter speed : 1/160s
Aperture : f/6.3
ISO : 400

Mereka adalah penjual Sabu di kawasan sekitar Taman Kota Singaraja. Jangan salah sangka dulu, Sabu adalah kependekan dari Sarapan Bubur. Sudah lama mereka menjual bubur di pinggir jalan sebelah Selatan dari Taman Kota Singaraja. Pedagang bubur ini cukup terkenal di Singaraja, karena gaya berjualannya yang unik . Biasanya kita melihat pedagang lain akan menyediakan meja untuk menjual makanannya, namun mereka memakai mobil sebagai tempat untuk berjualan. Mereka mengubah bagian belakang mobilnya sebagai tempat untuk menaruh setiap makanan yang mereka jual.

Selain bubur, mereka juga menjual makanan lain seperti nasi kuning, nasi jinggo, tipat belayag khas Singaraja dan makanan lainnya. Bagi masyarakat seputaran Kota Singaraja, tidak perlu bingung lagi jika ingin mencari sarapan. Mereka berjualan setiap hari, dari pagi hingga tengah hari. 


-5-

Camera model : Canon EOS 1200D
Shutter speed : 1/160s
Aperture : f/18
ISO : 400

Teriknya sinar matahari tidak mengalahkan semangat bapak tua  ini untuk bekerja mengumpulkan gelas-gelas minuman bekas yang berserakan karena adanya kegiatan di kawasan Taman Kota Singaraja. Kerasnya kehidupan menuntut beberapa orang untuk mengambil pekerjaan apapun untuk dapat sekedar menggenapi kebutuhannya sehari-hari dan terus melanjutkan hidup. Mungkin masih banyak dari kita yang memandang sebelah mata dan menganggap ini adalah pekerjaan yang remeh. Namun, siapa yang tahu nasib kita selanjutnya ? Tetaplah bersyukur atas apa yang kita miliki saat ini dan hargai sesama kita seperti kita menghargai diri kita sendiri.

Kamis, 20 April 2017

JAP : Monumen Perjuangan Tri Yudha Sakti


 ( Ket: f/11 | 1/50sec | ISO-200 )

Monumen Perjuangan Tri Yudha Sakti atau lebih dikenal dengan nama Tugu Tiga terletak di Kecamatan Sukasada, Singaraja. 



( Ket: f/22 | 1/13sec | ISO-200 )

Tiga patung pahlawan yang berdiri tegak menghadap ke utara. Tiga pahlawan itu adalah Letkol (Anumerta ) I Gusti Putu Wisnu (Letkol Wisnu), Mayor (Anumerta) Nengah Metra (Mayor Metra) dan Mayor (Anumerta) I Gede Muka Pandan (Kapten Muka).



( Ket: f/22 | 1/20sec | ISO-200 )

Keindahan pertaman di kawasan Monumen Perjuangan Tri Yudha Sakti yang ditata dengan rapi dan dirawat dengan baik oleh petugas.




( Ket: f/11 | 1/30sec | ISO-200 )


( Ket: f/11 | 1/20sec | ISO-200 )


( Ket: f/11| 1/30sec | ISO-200 )

Mereka adalah sosok petugas yang menjaga selalu kebersihan dan keasrian Monumen Perjuangan Tri Yudha Sakti. Oleh karena itu, jika berkunjung kesana, jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar kawasan tersebut dengan hanya tidak membuang sampah di tempat yang tidak seharusnya. Terimakasih sudah berkunjung :)