Selasa, 02 Mei 2017

JAP : Taman Kota Singaraja

-1-

Camera model : Canon EOS 1200D
Shutter speed : 1/160s
Aperture : f/16
ISO : 400

Taman Kota Singaraja atau yang biasa disebut ‘tamkot’ oleh para penduduk Singaraja terletak di Jalan Ngurah Rai. Sebelum menjadi taman kota, tempat ini dulunya adalah sebuah lapangan sepak bola. Namun, karna kurangnya aktivitas akhirnya lapangan tersebut dialih fungsikan menjadi sebuah taman yang hijau nan asri. Rumput dan pepohonan dirawat dengan baik sehingga menimbulkan rasa nyaman bagi masyarakat yang datang berkunjung. Di pinggir lapangan hijau dibuatkan sebuah jogging track. Pada pagi dan sore hari biasanya taman ini akan dipenuhi oleh masyarakat yang berolahraga, atau sekedar berjalan-jalan. Jika merasa lapar, kita tidak perlu repot mencari pedagang makanan karena di bagian Utara dan Barat taman ini telah disediakan pasar kuliner yang menjual berbagai jenis makanan.

Dari sore hingga malam hari, terutama saat akhir pekan biasanya taman ini akan dipadati oleh masyarakat yang mengajak serta keluarga mereka, teman-teman atau pasangannya. Mereka akan membuat kumpulan kelompok-kelompok kecil dari pinggir hingga tengah lapangan. Tidak perlu pergi ke tempat yang jauh untuk menyegarkan pikiran sejenak, cukup datangi tempat ini dan nikmati suasananya.


-2-

Camera model : Canon EOS 1200D
Shutter speed : 1/160s
Aperture : f/8
ISO : 400

Siang hari merupakan waktu yang sangat tepat untuk beristirahat sejenak, menikmati sejuknya udara sambil duduk santai di bawah pohon yang rindang. Seperti halnya seorang bapak berkacamata hitam yang tampak dalam foto. Beliau terlihat sangat menikmati waktu bersantainya sambil duduk di pinggiran kolam kawasan Taman Kota Singaraja. Pepohonan besar terlihat di beberapa sudut yang berfungsi sebagai peneduh. Kawasan ini sudah ditata sedemikian rupa oleh pemerintah supaya dapat menjadi tempat beristirahat yang nyaman bagi masyarakat.


-3-

Camera model : Canon EOS 1200D
Shutter speed : 1/160s
Aperture : f/16
ISO : 400

Terdapat sebuah bangunan terbuka yang menghadap ke Timur di dalam kawasan Taman Kota Singaraja. Bangunan  ini merupakan bangunan yang multifungsi, seperti jika ada acara tertentu seperti acara pemerintahan atau acara hiburan. Untuk acara pemerintahan, seperti contoh upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional , bangunan ini akan berfungsi sebagai tempat duduk para undangan. Disamping itu, jika tidak ada acara khusus, masyarakat juga sering memanfaatkannya sebagai tempat untuk duduk-duduk, belajar kelompok, berlatih senam atau tarian dan kegiatan lainnya. Di salah satu ruangan pada bangunan tersebut juga terdapat sebuah televise berukuran cukup besar yang disediakan bagi masyarakat untuk berkumpul dan menonton bersama sehingga mempererat tali kerukunan antarwarga sekitar.


-4-

Camera model : Canon EOS 1200D
Shutter speed : 1/160s
Aperture : f/6.3
ISO : 400

Mereka adalah penjual Sabu di kawasan sekitar Taman Kota Singaraja. Jangan salah sangka dulu, Sabu adalah kependekan dari Sarapan Bubur. Sudah lama mereka menjual bubur di pinggir jalan sebelah Selatan dari Taman Kota Singaraja. Pedagang bubur ini cukup terkenal di Singaraja, karena gaya berjualannya yang unik . Biasanya kita melihat pedagang lain akan menyediakan meja untuk menjual makanannya, namun mereka memakai mobil sebagai tempat untuk berjualan. Mereka mengubah bagian belakang mobilnya sebagai tempat untuk menaruh setiap makanan yang mereka jual.

Selain bubur, mereka juga menjual makanan lain seperti nasi kuning, nasi jinggo, tipat belayag khas Singaraja dan makanan lainnya. Bagi masyarakat seputaran Kota Singaraja, tidak perlu bingung lagi jika ingin mencari sarapan. Mereka berjualan setiap hari, dari pagi hingga tengah hari. 


-5-

Camera model : Canon EOS 1200D
Shutter speed : 1/160s
Aperture : f/18
ISO : 400

Teriknya sinar matahari tidak mengalahkan semangat bapak tua  ini untuk bekerja mengumpulkan gelas-gelas minuman bekas yang berserakan karena adanya kegiatan di kawasan Taman Kota Singaraja. Kerasnya kehidupan menuntut beberapa orang untuk mengambil pekerjaan apapun untuk dapat sekedar menggenapi kebutuhannya sehari-hari dan terus melanjutkan hidup. Mungkin masih banyak dari kita yang memandang sebelah mata dan menganggap ini adalah pekerjaan yang remeh. Namun, siapa yang tahu nasib kita selanjutnya ? Tetaplah bersyukur atas apa yang kita miliki saat ini dan hargai sesama kita seperti kita menghargai diri kita sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar