-1-
Camera model : Canon EOS 1200D
Shutter speed : 1/160s
Aperture : f/16
ISO : 400
Taman Kota Singaraja atau yang biasa disebut ‘tamkot’ oleh
para penduduk Singaraja terletak di Jalan Ngurah Rai. Sebelum menjadi taman
kota, tempat ini dulunya adalah sebuah lapangan sepak bola. Namun, karna
kurangnya aktivitas akhirnya lapangan tersebut dialih fungsikan menjadi sebuah
taman yang hijau nan asri. Rumput dan pepohonan dirawat dengan baik sehingga
menimbulkan rasa nyaman bagi masyarakat yang datang berkunjung. Di pinggir
lapangan hijau dibuatkan sebuah jogging
track. Pada pagi dan sore hari biasanya taman ini akan dipenuhi oleh masyarakat
yang berolahraga, atau sekedar berjalan-jalan. Jika merasa lapar, kita tidak
perlu repot mencari pedagang makanan karena di bagian Utara dan Barat taman ini
telah disediakan pasar kuliner yang menjual berbagai jenis makanan.
Dari sore hingga malam hari, terutama saat akhir pekan
biasanya taman ini akan dipadati oleh masyarakat yang mengajak serta keluarga
mereka, teman-teman atau pasangannya. Mereka akan membuat kumpulan
kelompok-kelompok kecil dari pinggir hingga tengah lapangan. Tidak perlu pergi
ke tempat yang jauh untuk menyegarkan pikiran sejenak, cukup datangi tempat ini
dan nikmati suasananya.
-2-
Camera model : Canon EOS 1200D
Shutter speed : 1/160s
Aperture : f/8
ISO : 400
Siang hari merupakan waktu yang sangat tepat untuk
beristirahat sejenak, menikmati sejuknya udara sambil duduk santai di bawah
pohon yang rindang. Seperti halnya seorang bapak berkacamata hitam yang tampak
dalam foto. Beliau terlihat sangat menikmati waktu bersantainya sambil duduk di
pinggiran kolam kawasan Taman Kota Singaraja. Pepohonan besar terlihat di
beberapa sudut yang berfungsi sebagai peneduh. Kawasan ini sudah ditata
sedemikian rupa oleh pemerintah supaya dapat menjadi tempat beristirahat yang
nyaman bagi masyarakat.
-3-
Camera model : Canon EOS 1200D
Shutter speed : 1/160s
Aperture : f/16
ISO : 400
Terdapat
sebuah bangunan terbuka yang menghadap ke Timur di dalam kawasan Taman Kota
Singaraja. Bangunan ini merupakan bangunan
yang multifungsi, seperti jika ada acara tertentu seperti acara pemerintahan
atau acara hiburan. Untuk acara pemerintahan, seperti contoh upacara peringatan
Hari Pendidikan Nasional , bangunan ini akan berfungsi sebagai tempat duduk para
undangan. Disamping itu, jika tidak ada acara khusus, masyarakat juga sering
memanfaatkannya sebagai tempat untuk duduk-duduk, belajar kelompok, berlatih
senam atau tarian dan kegiatan lainnya. Di salah satu ruangan pada bangunan
tersebut juga terdapat sebuah televise berukuran cukup besar yang disediakan
bagi masyarakat untuk berkumpul dan menonton bersama sehingga mempererat tali
kerukunan antarwarga sekitar.
-4-
Camera model : Canon EOS 1200D
Shutter speed : 1/160s
Aperture : f/6.3
ISO : 400
Mereka adalah penjual Sabu di kawasan sekitar Taman Kota
Singaraja. Jangan salah sangka dulu, Sabu adalah kependekan dari Sarapan Bubur.
Sudah lama mereka menjual bubur di pinggir jalan sebelah Selatan dari Taman Kota
Singaraja. Pedagang bubur ini cukup terkenal di Singaraja, karena gaya
berjualannya yang unik . Biasanya kita melihat pedagang lain akan menyediakan
meja untuk menjual makanannya, namun mereka memakai mobil sebagai tempat untuk
berjualan. Mereka mengubah bagian belakang mobilnya sebagai tempat untuk
menaruh setiap makanan yang mereka jual.
Selain bubur, mereka juga menjual makanan lain
seperti nasi kuning, nasi jinggo, tipat belayag khas Singaraja dan makanan
lainnya. Bagi masyarakat seputaran Kota Singaraja, tidak perlu bingung lagi
jika ingin mencari sarapan. Mereka berjualan setiap hari, dari pagi hingga
tengah hari.
-5-
Camera model : Canon EOS 1200D
Shutter speed : 1/160s
Aperture : f/18
ISO : 400
Teriknya sinar matahari tidak mengalahkan semangat bapak
tua ini untuk bekerja mengumpulkan
gelas-gelas minuman bekas yang berserakan karena adanya kegiatan di kawasan
Taman Kota Singaraja. Kerasnya kehidupan menuntut beberapa orang untuk
mengambil pekerjaan apapun untuk dapat sekedar menggenapi kebutuhannya sehari-hari
dan terus melanjutkan hidup. Mungkin masih banyak dari kita yang memandang
sebelah mata dan menganggap ini adalah pekerjaan yang remeh. Namun, siapa yang
tahu nasib kita selanjutnya ? Tetaplah bersyukur atas apa yang kita miliki saat
ini dan hargai sesama kita seperti kita menghargai diri kita sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar